Dengar

Lepaskan, lepas. Mereka bukan milikmu. Langkahnya Dia sendiri yang membimbing. Kau hanya menemani, melindungi dan menyayangi. Pasukan doa. Triliunan kasih.

Ada cerita di balik realita Yang tidak tampak namun bukan berati tiada Bukan hanya senang tapi juga kenangan Bukan hanya duka tapi juga petaka Karena tubuh baru satu lapisan Ada lapisan lain bisa terhubung dengan satu bumi Karenanya doa kita untuk orang di tenda becek sana pasti sampai Energi kebencian kita dilahap yang serakah Jadi mau kirim cinta atau disabotase?

  Meleleh dalam dingin Bulatan yang siku siku Kemana saja bisa melayang Gempita dan gemuruh Ku bekap saja telinga, suara-suara istirahat

  Ini bukan aku. Menulis tanpa ada gambar, biasanya foto/ilustrasi dulu baru kata-kata. Kali ini lain. Tidak ada data, tidak ada ingin mencari, yasudah tanpa gambar. -- Hanya 30 menit sebelum harus segera tidur. Tadinya mau dipakai nonton, tapi lupa bawa earphone, yang ada disini rusak. So here i am. -- Back to 2020.  All my offline journal is about questioning about everything. Full of fear, confused and curiousity. Fakta ini dan itu bersebrangan. Kata yang ini A, kata yang itu Z. Apa-apaan itu? Mana yang benar?  Lalu menemukan banyak sekali kejanggalan, keanehan dan keresahan. Sampai meminta petunjuk-Nya sungguh-sungguh atas issue anu waktu itu.  Allah menunjukan lebih dari itu. Ditarik jauuuuh kebelakang. Tentang pondasi. Bahwa semua perlu di kaji kembali. Bertanya ke dalam. Intuisi. Unlearning, untuk mulai dari awal. -- 2023 Pola yang mirip muncul ke permukaan. Tidak serupa namun ketakutan dan kesedihan melambung tinggi dimana-mana. Apa kalau semua orang merasa h...